Tuesday, December 28

Nilai Egois dari "Terima Kasih"


Hal sederhana yang sering kita lupakan, hal kecil yang biasanya tidak kita perhatikan dan hal biasa yang sering kita abaikan adalah hal-hal besar yang belum kita ketahui.

Apakah pernah terpikir, kalau yang namanya "terima kasih" itu adalah tindakan yang egois,,??
ya,, egois !!

Hal ini memang benar apa adanya.
Coba kita renungkan sejenak, ingatkah kapan terakhir kali anda berterima kasih??? (jawabnya d dalam hati aja)
lalu, apa yang anda rasakan sebelum dan sesudahnya...??
Puas. ya, kita merasa puas setelah berterima kasih. Hal itu memang terima kasih kita untuk orang lain, tetapi berterima kasih dapat menyenangkan kita juga.

Kita berjalan di sepanjang jalan kehidupan. Kadang melewati taman yang indah dan kadang juga melewati jalan penuh bebatuan. Tidak jarang di jalan kita tersandung dan jatuh ke lubang kehidupan. Kita dapat merasa senang, gembira, tertipu dan cemas.Kemudian, kita bangkit dengan kata "terima kasih" dan sebuah keajaiban kecil terjadi :: perasaan-perasaan buruk hilang digantikan oleh senyuman. :)


TERIMA KASIH TERASA BAIK JUGA UNTUK KITA...




*dmiy : hope it useful

Monday, December 27

Cinta Dalam Benak Anak Informatika



Cinta itu abstract, tapi cinta bukan class abstract
Cinta tak dapat diturunkan
Cinta tak dapat diinstansiasi menjadi objek
Cinta itu terenkripsi dan terenkapsulasi
  
Method-method dalam cinta tidak bersifat public
Tapi tidak juga bermodifier protected ataupun private
Method-methodnya hanya dapat diakses oleh 2 objek
Dimana 2 objek itu adalah instansiasi dari class yang berbeda dan package yang berbeda
  
Contructor cinta memiliki banyak karakteristik dan parameter yang berbeda-beda
Wajar saja kalau overloading dari contructor tersebut sering membuat programmer bingung
Tidak ada istilah overriding dalam cinta
Karena seperti telah disebut diatas, cinta tak dapat diturunkan
  
User interface dari cinta memang sulit digambarkan
Cinta tidak seperti array yang statis
Tapi Kita tidak perlu membuat linked list untuk cinta yang dinamis
Karena cinta adalah array yang dinamis, sesuai dengan argumennya

Statement cinta tidak berjalan sequence
Tapi cinta sudah menggunakan konsep OOP
Multithreading dalam cinta itu pasti ada
  
Hati adalah database yang compatibel untuk cinta
Sintaks adalah implementasi dari statement cinta
Air mata adalah capture dari output cinta
  
Berhati-hatilah dalam membuat statement looping dalam cinta
Karena kesalahan ekspresi boolean dapat menyebabkan looping yang tak berujung
Dan jangan pernah mengimplementasikan branching dalam cinta
Jika kamu tidak ingin menghancurkan semua thread yang sedang running 

Sunday, December 26

statistik pengunjung

setelah sekian lama blog ini didirikan ternyata pengunjungnya sudah lumayan juga.

wuih wuih..

ini sekalian saya perlihatkan screenshoot statistiknya pada tanggal 27 desember 2010.

Monday, December 20

Bisalah Merasa, jangan merasa bisa

AKAN INDAH HIDUP INI,bila kita bisa merasa bukan merasa bisa. Kadang kala karena kita merasa bisa maka tak jarang tak peduli dengan kebutuhan orang lain,karena kita merasa tau apa yang dibutuhkan orang lain dan tak jarang karena marasa bisa maka menganggap orang lain lebih rendah dari kita. Seandainya kita bisa merasa maka akan merasakan apa yang dibutuhkan orang lain dan bisa merasakan perasaan orang lain sehingga perilaku,lisan dan hati tetap terjaga. 




MONYET DAN IKAN 



Disebuah hutan,hiduplah seekor monyet yang kesepian karena tak ada lagi monyet lainnya yang bermukim di hutan itu...ya inilah akibat illegal loging itu. Untuk mengusir rasa sepi,setiap hari sang monyet berkeliling hutan,dengan harapan siapa tau masih ada mahluk hidup apa saja yang dapat diajak berteman dan bersahat. Pikir monyet itu 



Demikian, pada suatu hari si monyet tiba di tepi kolam besar , jernih dan tenang. sehingga tampak semua isi kolom itu oleh monyet. Kebetulan sekali di kolam itu hiduri si monyet berkunp seekor ikan. Merekapun saling menegur. 



Sejak saat itu, setiap hari si monyet berkunjung ke kolam tersebut. Mereka bercerita, bercanda dan bermain bersama, akhirnya mereka menjadi sahabat karib dan berjanji saling membantu. 



Walhasil, pada suatu hari saat mereka sedang asyik bergurau, tiba-tiba langit berawan tebal, kilat dan guntur menggelegar, angin bertiup kencang.....dan hujan pun turun dengan lebatnya. Wadow...wadow....hujan...hujan...hore....teriak ikan sambil melompat-lompat diudara. Karena hujan lebat monyet tidak mendengar apa yang diucapkan oleh ikan...”Jangan khawatir sahabat...saya telah mencari tempat aman...saya sudah berlindung disini,aman deh....”teriak monyet sambil bergelantungan di dahan tertinggi di pohon dekat kolam itu. 



Tak lama kemudian,air kolam itu meluap dan terjadilah banjir besar. Beberapa pohon tumbang ke dalam kolam dan membuat air kolam bergolak, mendidih dan keruh. Saat itulah monyet melihat sahabatnya si ikan meloncat-loncat ke udara. Hei....mengapa engkau sobat?Wah, kau dalam bahaya rupanya.....Tunggu sebentar...ya...aku akan segera menolong kamu.......Hup....hup.....monyet itu melilitkan ekornya didahan dan menangkap ikan yang sedang melompat tadi....Hup....nah, sekarang kutolong engkau kawan. 



Monyet itupun kembali ke dahan pohon yang tinggi. “Nah, disini kan aman. Nanti kalau hujan sudah reda dan kolam sudah surut, baru kamu akan aku turunkan kembali.” Kata monyet itu pada ikan sambil mendekapnya dengan kuat khawatir ikan kedinginan karena hujan yang lebat itu. 



Namun, ketika hujan benar-benar reda dan banjirpun sudah surut si ikan malah tak bergerak lagi dan tergolek di pangkuan sang monyet. “Hei...hei....bangun sahabat-ku, hujan sudah redah nih...ayo kita main kembali....”teriak monyet sambil menguling-gulingkan tubuh ikan itu di pangkuannya...tak ada respon. Monyetpun semakin berteriak...ayo bangun...ayo bangun...kita main lagi....ternyata tak bangun juga. Sambil turun dari dahan pohon monyet meletakkan ikan itu di kolam dengan harapan air akan membangunkan ikan itu, ternyata ikan itu justru membang, dan monyet hanya bisa memandangi sahabatnya yang tak lagi bisa diajak bercanda dan bercerita. 



Hikmah 



BISALAH MERASA jangan MERASA BISA 



Bisa jadi hati kita sudah menyatu dengan hati sahabat dan keluarga kita. Namun jangan pernah berfikir kita tau keinginanya, belum tentu apa yang kita kita dibutuhkan oleh sahabat dan keluarga, itu menjadi kebutuhannya. 



Maka, membantu itu mulia, tetapi akan mulia tak selamanya menfaat bagi yang menerimnya, jika ingin membantu dan mengetahui kebutuhan orang lain maka perhatikan apa yang ia butuhkan dan tanyakan apa yang ia inginkan. Akan lebih baik mulia berbuat dan bermanfaat dirasa, daripada mulia tetapi tidak manfaat.

Berteman

Bila berteman jangan hanya berharap pengertian,tetapi bersiap pula akan kepedihan. Karena dari pertemanan akan ada konflik yang menyertainya. Tetapi tak selamanya konflik itu menyakitkan, karena konflik berteman memberikan pelajaran akan diri masing-masing teman. Ambil hikmah dari konflik yang terjadi,ambil pelajarannya kemudian renungkan. Karena saling menyalahkan tak menyelesaikan masalah,justru dengan konflik kita semakin mengenal karekter teman kita.

Harimau dan Srigala

Di sebuah hutan, tinggallah seekor serigala pincang. Hewan itu hidup bersama seekor harimau yang besar berbadan coklat keemasan. Luka yang di derita serigala, terjadi ketika ia berusaha menolong harimau yang di kejar pemburu. Sang serigala berusaha menyelamatkan kawannya.
Namun sayang, sebuah panah yang telah di bidik malah mengenai kaki belakangnya. Kini, hewan bermata liar itu tak bisa berburu lagi bersama harimau, dan tinggal di sebuah gua, jauh dari perkampungan penduduk.
Sang harimau pun tahu bagaimana membalas budi. Setiap selesai berburu, di mulutnya selalu tersisa sepotong daging untuk dibawa pulang. Walaupun sedikit, sang serigala selalu mendapat bagian daging hewan buruan. Sang harimau paham, bahwa tanpa bantuan sang kawan, ia pasti sudah mati terpanah si pemburu. Sebagai balasannya, sang serigala selalu berusaha menjaga keluarga sang harimau dari gangguan hewan-hewan lainnya. Lolongan serigala selalu tampak mengerikan bagi siapapun yang mendengar. Walaupun sebenarnya ia tak bisa berjalan dan hanya duduk teronggok di pojok gua.

Rupanya, peristiwa itu telah sampai pula ke telinga seorang pertapa. Sang pertapa, tergerak hatinya untuk datang, bersama beberapa orang muridnya. Ia ingin memberikan pelajaran tentang berbagi dan persahabatan, kepada anak didiknya. Ia juga ingin menguji keberanian mereka, sebelum mereka dapat lulus dari semua pelajaran yang diberikan olehnya. Pada awalnya banyak yang takut, namun setelah di tantang, mereka semua mau untuk ikut.

Di pagi hari, berangkatlah mereka semua. Semuanya tampak beriringan, dipandu sang pertapa yang berjalan di depan rombongan. Setelah seharian berjalan, sampailah mereka di mulut gua, tempat sang harimau dan serigala itu menetap. Kebetulan, sang harimau baru saja pulang dari berburu, dan sedang memberikan sebongkah daging kepada serigala. Melihat kejadian itu, sang pertapa bertanya bertanya kepada murid-muridnya, “Pelajaran apa yang dapat kalian lihat dari sana..?”.

Seorang murid tampak angkat bicara, “Guru, aku melihat kekuasaan dan kebaikan Tuhan. Tuhan pasti akan memenuhi kebutuhan setiap hamba-Nya. Karena itu, lebih baik aku berdiam saja, karena toh Tuhan akan selalu memberikan rezekinya kepada ku lewat berbagai cara.” Sang pertapa tampak tersenyum. Sang murid melanjutkan ucapannya, “Lihatlah serigala itu. Tanpa bersusah payah, dia bisa tetap hidup, dan mendapat makanan.” Selesai bicara, murid itu kini memandang sang guru. Ia menanti jawaban darinya. “Ya, kamu tidak salah. Kamu memang memperhatikan, tapi sesungguhnya kamu buta. Walaupun mata lahirmu bisa melihat, tapi mata batinmu lumpuh. Berhentilah berharap menjadi serigala, dan mulailah berlaku seperti harimau.”

**

Bertemanlah walau berteman akan banyak ujian. Dan berteman tak harus sepaham!

Seputih Melati


Putih itu tetap melati, tak ada yang bisa merubah melatih menjadi warna lainnya. Ketika hati dan pikiran sudah berkeinginan dengan kebaikan untuk berbagi kebahagiaan bersama maka jangan palingkan, karena kalau berpaling warna... indah hati yang putih itu akan ternoda. Maka sebelum melati itu berubah warna, curahkan perhatian kepada keluarga, saudara, teman dan sahabat. Karena mereka kita ada. 


Seputih Melati 


Melati tak pernah berdusta dengan apa yang ditampilkannya. Ia tak memiliki warna dibalik warna putihnya. Ia juga tak pernah menyimpan warna lain untuk berbagai keadaannya, apapun kondisinya, panas, hujan, terik ataupun badai yang datang ia tetap putih. Kemanapun dan dimanapun ditemukan, melati selalu putih. Putih, bersih, indah berseri di taman yang asri. Pada debu ia tak marah, meski jutaan butir menghinggapinya. Pada angin ia menyapa, berharap sepoinya membawa serta debu-debu itu agar ianya tetap putih berseri. Karenanya, melati ikut bergoyang saat hembusan angin menerpa. Kekanan ia ikut, ke kiri iapun ikut. Namun ia tetap teguh pada pendiriannya, karena kemanapun ia mengikuti arah angin, ia akan segera kembali pada tangkainya. 

Pada hujan ia menangis, agar tak terlihat matanya meneteskan air diantara ribuan air yang menghujani tubuhnya. Agar siapapun tak pernah melihatnya bersedih, karena saat hujan berhenti menyirami, bersamaan itu pula air dari sudut matanya yang bening itu tak lagi menetes. Sesungguhnya, ia senantiasa berharap hujan kan selalu datang, karena hanya hujan yang mau memahami setiap tetes air matanya. Bersama hujan ia bisa menangis sekeras-kerasnya, untuk mengadu, saling menumpahkan air mata dan merasakan setiap kegetiran. Karena juga, hanya hujan yang selama ini berempati terhadap semua rasa dan asanya. Tetapi, pada hujan juga ia mendapati keteduhan, dengan airnya yang sejuk. 


Pada tangkai ia bersandar, agar tetap meneguhkan kedudukannya, memeluk erat setiap sayapnya, memberikan kekuatan dalam menjalani kewajibannya, menserikan alam. Agar kelak, apapun cobaan yang datang, ia dengan sabar dan suka cita merasai, bahkan menikmatinya sebagai bagian dari cinta dan kasih Sang Pencipta. Bukankah tak ada cinta tanpa pengorbanan? Adakah kasih sayang tanpa cobaan? 

Pada dedaunan ia berkaca, semoga tak merubah warna hijaunya. Karena dengan hijau daun itu, ia tetap sadar sebagai melati harus tetap berwarna putih. Jika daun itu tak lagi hijau, atau luruh oleh waktu, kepada siapa ia harus meminta koreksi atas cela dan noda yang seringkali membuatnya tak lagi putih? 

Pada bunga lain ia bersahabat. Bersama bahu membahu menserikan alam, tak ada persaingan, tak ada perlombaan menjadi yang tercantik, karena masing-masing memahami tugas dan peranannya. Tak pernah melati iri menjadi mawar, dahlia, anggrek atau lili, begitu juga sebaliknya. Tak terpikir melati berkeinginan menjadi merah, atau kuning, karena ia tahu semua fungsinya sebagai putih. 


Pada matahari ia memohon, tetap berkunjung di setiap pagi mencurahkan sinarnya yang menghangatkan. Agar hangatnya membaluri setiap sel tubuh yang telah beku oleh pekatnya malam. Sinarnya yang menceriakan, bias hangatnya yang memecah kebekuan, seolah membuat melati merekah dan segar di setiap pagi. Terpaan sinar mentari, memantulkan cahaya kehidupan yang penuh gairah, pertanda melati siap mengarungi hidup, setidaknya untuk satu hari ini hingga menunggu mentari esok kembali bertandang. 

Pada alam ia berbagi, menebar aroma semerbak mewangi nan menyejukkan setiap jiwa yang bersamanya. Indah menghiasharumi semua taman yang disinggahinya, melati tak pernah terlupakan untuk disertakan. Atas nama cinta dan keridhoan Pemiliknya, ia senantiasa berharap tumbuhnya tunas-tunas melati baru, agar kelak meneruskan perannya sebagai bunga yang putih. Yang tetap berseri disemua suasana alam. 

Pada unggas ia berteriak, terombang-ambing menghindari paruhnya agar tak segera pupus. Mencari selamat dari cakar-cakar yang merusak keindahannya, yang mungkin merobek layarnya dan juga menggores luka di putihnya. 

Saturday, December 18

^ciNta daLam diaM^

sebuah kutipan by MTI ingin tg bagi buat temen_teman,.

... ciNta daLam dIaM ...

biLa beLum siap meLangkah lebih jauh dengan seseorang,.
cukup ciNtai dia daLam diam,.

karena diaMmu adaLah saLah saTu bukTi cinTamU padanya,.

kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjaLin Hubungan yang terLarang,.
kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya,.

karena i\diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu,.

menghindarkan dirimu dari hal_hal yang akan merusak izZah dan iFfahmu,.

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya,.

karena mungkin saja orang yang kau cintai adalah juga orang yang teLah Allah swt pilihkan untukmu,.

ingatkah tentang kisah fatimah & aLi??
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan,.

tapi akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah,.

karena dalam diammu tersimpan kekuatan,.

kekuatan harapan,.

hingga mungkin Allah akam membuat harapan itu menjadi nyata,.
hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata,.

bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hambanya yang berharap pada_Nya,.?

dan jika memang cinta dalam diammu itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam,.

jika dia memang bukan milikmu, toh Allah melalui waktu akan menghapus cinta dalam diammu itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat,.

biarkan cinta dalam diammu itu menjadi memori tersendiri
& sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dan sang pemilik Hatimu,.


bagai mana kawan,. ^_^
I Hope U Like it,.

"Mumet cReaTioNs,."

Thursday, December 9

Penantian





Dua anak manusia bercakap dalam gelap tentang salah satu makna hidup

(-_-): “apakah kau tau arti sebuah Penantian dalam hidup?”


''_" : “arti sebuah penantian adalah saat kau yakin akan mendapatkan apa yang selama ini dinanti-nantikan.”


(-_-): “pernahkah kau menantikan seseorang?”


"_" : “pernah.”


(-_-): “kalau begitu berarti kau tau betapa sulitnya menanti?” 


"_" : “menanti memang suatu hal yang membosankan. tapi semuanya akan terasa biasa saat kau berusaha untuk menikmatinya.” 


(-_-): “aku belum mengerti maksudmu!”


“_” : “aku ingin memberitahumu sesuatu yang selama ini sukar dilakukan oleh manusia. Menanti hanya membutuhkan dua hal yakni, sabar dan ikhlas.”


(-_-): “apa maksud kata sabar dan ikhlas? Mengapa bukan kata yang lain?”


“_“ : “sabar ketika apa yang kau nantikan tak kunjung datang karena memang belum saatnya ia datang. Ikhlas saat kau tau bahwa ia tak jadi datang untuk selamanya sebelum sempat mengucapkan selamat tinggal padamu.”


(-_-): “lalu bagaimana jika kedua hal itu tidak bisa kulakukan?”


“_” : “tanyakan pada hati kecilmu apa yang membedakanmu dengan manusia lainnya?” 



Hidup tak ubahnya seperti lakon dalam drama satu babak yang dipentaskan. Semuanya berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sang sutradara. Naskah adalah barang mati. Sutradara dan aktorlahn yang membuatnya seolah-olah hidup
dikutip dari catatan sahabat Fahru Pena

Belajar Memaknai Hidup

dikutip dari catan sahabat : Fahru Pena


Dulu sewaktu masih duduk di bangku SMA, saya pernah membaca sepotong sajak pada secarik kertas. Bunyinya kurang lebih seperti ini:


kau datang dan mengajariku cara untuk mengenalmutapi mengapa kau pergi sebelum sempat mengajariku cara untuk melupakanmu?


Tanpa terasa kini hampir tiga tahun saya meninggalkan bangku SMA yang penuh dengan kenangan itu. waktu memang terasa begitu cepat berputar. hingga pada suatu malam saya mencoba untuk mengingat kembali apa yang pernah saya lalui selama tiga tahun setelah meninggalkan sekolah. entah dari mana datangnya pikiran itu, saya tiba-tiba teringat pada sepotong sajak yang pernah saya baca dulu. dengan sedikit senyum saya mencoba menangkap makna yang ada di balik sajak itu dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. tentunya saya tidak menggunakan teori-teori apresiasi puisi yang selalu diagung-agungkan oleh para pengkaji karya sastra, khususnya puisi. tetapi saya lebih memilih untuk mencari maknanya dengan melihat realitas yang ada (hemat saya setiap karya sastra yang berhubungan dengan realitas kheidupan tidak sepenuhnya harus dianalisis dengan pendekatan mimesis). 


Setelah saya renungkan, ternyata potongan sajak tersebut berbicara dan berpesan tentang ketulusan dalam hidup. sajak itu mencoba menyadarkan kita betapa kita selalu menemukan hal baru dalam hidup setiap waktu. entah itu teman baru, motor baru, buku baru, atau bahkan sampai pada pasangan baru yang bisa memberikan kita semangat hidup yang baru pula. terkadang kita begitu gembira atau dengan bahasa yang lebih "dalam" berbunga-bunga ketika mendapatkan suatu hal yang baru. akan tetapi kemudian setelah itu begitu terpukul ketika kehilangan dan seakan tidak percaya. 

sampai kemudian kita bertanya-tanya mengapa kita harus kehilangan? 
mengapa kita harus ditinggalkan? 
mengapa dia mesti ada kalau toh pada akhirnya akan menjadi tiada? 


Berbagai macam pertanyaan bernada protes pun kita pendam dalam kepala kita. atau bagi yang kehilangan dan berhubungan dengan cinta lebih suka menyimpan berbagai pertanyaan itu dalam hati.


Saya, anda, dia, dan mereka tentunya pernah mengalaminya. saya mencoba untuk mengambil kesimpulan bahwa apapun yg kita alami dalam hidup ini hanyalah siklus belaka.semuanya akan mengalami pergantian sesuai dengan rotasi kehidupan. susah akan diganti dengan senang, sedih berganti dengan bahagia, cinta berganti dengan benci, dan begitu juga sebaliknya dan terjadi terus-menerus.

Saat kita memilih untuk mulai mengenal orang lain, maka sesungguhnya kita sudah memilih pilihan mutlak untuk siap berpisah dengannya setiap saat.

Hukum alam pun lewat para filsuf jauh-jauh hari sebelumnya sudah mempertegas semuanya bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini.tetapi yang abadi hanyalah perubahan. Sungguh sulit memang menerima kenyataan untuk kehilangan apa yang kita cintai. namun itulah seni dan hukum kehidupan. jangan pernah ragu, atau bahkan putus asa.tetap mantapkan langkah menuju apa yang ingin kita gapai di masa yang akan datang.



Bismillah,.

without words(my kebiasaan)
fOr alL aMici SMANTRA Rumah Kita,.

i don't have words to tell u what I feEL,.

Lebih dari apa yang bisa Q tuLis,.
Puji syukur kepada Allah swt diriku menjadi bagian dari kalian,.
bagian dari SMANTRA tercinta,.

tI aMo SMANTRA,.

Saturday, December 4

CInta Dan Waktu


Remaja kalau sekarang punya rasa cinta jangan lantas ingin ungkapkan rasa itu, biarlah ia bersemi terlebih dahulu karena jangan-jangan ia hanya bersemi karena kekayaan dan ia ada karena kegembiraan, karena itu nanti akan termakan oleh kesedihan dan ditingalkan. Cinta butuh waktu untuk menjadi sayang, dan butuh waktu untuk menunjukkan keseriusan. Cinta dan waktu tak bisa dipisahkan karena waktu yang menentukan berapa kadar cinta itu bersemi di hati


 Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak : ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan karena ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai dan mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. ”Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. ”Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan. “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini”. Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun dilihatnya

Kegembiraan lewat dengan perahunya.“Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta. Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.

Tak lama lewatlah Kecantikan. “Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta “Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini”, sahut Kecantikan. Cinta sedih sekali mendengarnya.

Ketulusan

dikutip dari catatan sahabat Muhammad Anshori Muazar Habibi

Ranum terasa bila cinta berkehendak, nikmat dirasa bila nafsu berkata. Namun tak jua itu membuat hati berbungga bila yang ada adalah perselisihan semata. Mahligai cinta tercipta dari dua insan yang berbeda, berbeda tetapi menyatu dalam satu... ikatan kata,ikatan kata untuk mengatakan setia dalam tali suci pernikahan.Maka anggaplah riak kecil sebagai bumbu cinta untuk mengapai indahnya mahligai rumah tangga Sakinah Mawaddah wa Rahmah


Alkisah di sebuah rumah mewah yang terletak dipinggiran sebuah kota, hiduplah sepasang suami istri. Dari sekilas orang yang memandang, mereka adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangganya pun tahu bagaimana usaha mereka dalam meraih kehidupan mapan yang seperti saat ini. Sayang, pasangan itu belum lengkap. Dalam kurun waktu sepuluh tahun pernikahan mereka, pasangan itu belum juga dikaruniai seorang anak pun yang mereka harapkan.

Karenanya walaupun masih saling mencinta, si suami berkeinginan menceraikan istrinya karena dianggap tak mampu memberikan keturunan sebagai penerus generasinya. Setelah melalui perdebatan sengit, dengan sedih dan duka yang mendalam, si istri akhirnya menyerah pada keputusan suaminya untuk tetap bercerai.

Dengan perasaan tidak menentu, suami istri itu menyampaikan rencana perceraian kepada orang tua mereka. Meskipun orang tua mereka tidak setuju, tapi tampaknya keputusan bulat sudah diambil si suami. Setelah berbincang-bincang cukup lama dan alot, kedua orang tua pasangan itu dengan berat hati menyetujui perceraian tersebut.

Harapan

dikutip dari catatan sahabat  Muhammad Anshori Muazar Habibi 

harapan itu seperti air..
menyegarkan…
lalu dengan kekuatannya
akan menyeret kita ke muara
yang jauh….jauh lebih luas lagi
bahkan kita sendiri pun tak pernah mengira
akan dibawa ke mana…

harapan itu seperti udara
melegakan
lalu akan diisinya dada kita dengan hembusannya
membuat kita tetap hidup dan bernyawa

harapan itu seperti debu
peganglah..dia akan cepat menghilang
tapi sisanya masih akan melekat pada tubuh

harapan itu seperti api
membara
meski tak kentara
ia bagai sekam
jika dipadamkan ia hanya jadi abu
namun jika tak dijaga ia akan membakar habis

harapan..adalah unsur kehidupan di dunia…


Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap – kita harus bertindak. Sinergi keberhasil...an adalah harapan,

Buah cinta adalah kasih sayang

dikutip dari catatan sahabat Muhammad Anshori Muazar Habibi

Yang paling dalam dari perasaan bukanlah cinta, karena cinta banyak tampak dipermukaan. Yang paling dalam dari perasaan adalah kasih sayang, karena dengan kasih sayang orang tak mengharapkan imbalan, ia memahami akan arti sebuah kebersamaan, ia mengerti akan makna sebuah ikatan dan ia memberi sebelum permintaan terucapan. Karena kasih sayang itulah yang menyatukan dua perbedaan insan yang berbeda menjadi ikatan penuh makna dalam keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Kita bisa!

Buah cinta adalah kasih sayang.

Tak terbayangkan bagaimana sesorang yang berbeda, berbeda latar belakangnya, berbeda kebiasaan dan hobinya, berbeda keluarganya dan berbeda jenis kelaminya. Hidup satu rumah, harus berbagi, harus bercerita dan harus menanggung beban bersama-sama.

Awal mula cinta biasanya dari perjumpaan, perjumpaan menorekkan kedekatan dan kedekatan itu memahamkan akan arti saling membutuhkan. Tetapi tidak jarang seorang yang telah berumah tangga hanya bisa merasakan cinta belum bisa membuahkan cinta dalam bentuk nyata. Kenapa demikian, karena kebanyakan pasangan hanya berfikir bahwa tidak menyakiti perasaan pasangan dan memenuhi kebutuhannya itu sudah expresi cinta. Memang benar itu bagian dari cinta, namun suami-istri sebenarnya tidak lagi membutuhkan cinta yang dibutuhkan adalah kasih sayang, sebuah hirarki cinta yang paling tinggi dan paling dalam.

Suami harus mengerti bagaimana memperlakukan istrinya sesuai dengan suasana hati istrinya. Tak harus bertanya apa yang harus diberikan untuk menyatakan cinta dan menyenangkan hati istrinya, tetapi ia memahami kebutuhan istrinya. Bahkan dalam bahasa psikologinya "memberi sebelum teruap meminta". Bila perasaan ino hanya didasari cinta maka biasanya penghargaan suami tidak melihat kebutuhan istrinya, suami selalu bilang "pokok-nya" kwajiban saya sudah terlaksanakan.

Suami yang bijak dan penuh kasih sayang akan sangat menyadari kekurangan istrinya, bukan untuk selalu disalahkan tetapi ia menjadi tongkat penegak kekurangan istrinya. Ia paham akan kelebihan istrinya tetapi bukan mencari keuntungan darinya. Tanggunh jawab suami penuh kasih sayang adalah berbagai atas semua tugas dan kwajiban yang bisa dikerjakan bersama.

Pun demikian, istri "cinta suami" bukan hanya memberi, bukan hanya melayani dan bukan saja berbakti pada suami. Kalau ada perasaan istri yang sebatas itu maka itu termasuk cinta yang paling rendah kadarnya, belum pada puncak cinta apalagi buah cinta dalam bentuk kasih sayang.

Istri yang penuh kasih sayang pada suaminya adalah menyadari bahwa suaminya adalah seorang laki-laki, seorang laki-laki memiliki sebuah potensi emosional, potensi kekerasan. Istri bila menyadari hal itu maka kasih sayang adalah pendinginya. Istri memahami kesulitan-kesulitan suaminya dan ia ikhlas menerima kondisi yang ada saat ini tetapi tidak lupa senantiasa memberikan dukungan, karena suami tak bisa tegak berdiri mengapai kesuksesannya tanpa didampingi wanita hebat sebagai istrinya.

Yang paling utama adalah selalu munculkan cinta dalam setiap waktu, jatuh cintalah karena dengan sering jatuh cinta pada pasangan kita semakin hari akan terpupuk rasa kasih sayang itu. Cium kebing istri sebelum tidur, peluk ia dengan hangat walau didepan anak-anak, dan rayu ia dengan segala kelebihannya. Dus seorang istri, bergembiralah dengan segala rayuan suami, bersoleklah ketika suami hendak datang dari kerja, dan jangan malu untuk bermanja-manja, tunjukkan bahwa istri memeliki segalanya dibandingkan 1000 wanita diluar sana.

Selamat jatuh cinta, jatuh cinta dan membuahkan kasih sayang dalam keluarga.

Lisan dan Akhlak

Dikutip dari catatan sahabat : Muazar Habibi

Ucapan mengambarkan ketinggian penjagaan lisan,pandangan menunjukkan kejernihan pemikiran & perilaku mengambarkan kesempurnaan akhlaq.Kadang lisan tak terjaga membuat hati meradang marah,sering pandangan terlempar membuat orang salah tingah & tak tersadar tingkah laku membuat orang lain merasa jenggah.Sebaik2 orang adalah yg bs menjaga lisannya,pandangan & menata prilakunya.

Murtadha Muthahhari pernah berkisah tentang orang yang memiliki sifat dengki atau hasad,dimana kedengkiannya ini sudah mencapai puncaknya, hingga ia tak lagi memikirkan nasibnya... sendiri. Yang dipikirkan oleh si pendengki ini hanyalah bagaimana caranya agar orang yang didengkinya celaka. Inilah kisahnya:

Di suatu masa, seorang yang kaya membeli seorang budak. Sesampainya di rumah, budak itu amat dimanjakan oleh tuannya. Ia diberi makanan yang enak-enak dan pakaian yang indah. Budak itu juga diberi perhiasan dan uang yang banyak oleh sang majikan, persis seperti anak sendiri, bahkan lebih. Budak tersebut juga tak pernah diberi pekerjaan apa pun. Tentu saja budak ini keheranan dengan perbuatan sang majikan. Apalagi ia melihat majikannya ini tak pernah tenang, selalu merasa gelisah setiap saat.

Suatu malam, saat duduk berdua, majikan itu berkata, “Tahukah kamu, mengapa aku memperlakukan kamu sebaik ini?” Budak itu balik bertanya, yang lalu dijawab oleh majikannya, “Aku punya satu permintaan yang jika kamu bisa memenuhinya aku akan sangat merasa gembira. Sebaliknya, jika kamu menolak permintaanku ini aku akan sangat kecewa padamu.” Si budak menjawab, “Saya akan menaati apa yang anda pinta. Anda telah berjasa pada saya, anda telah memberi saya kebahagiaan.”Majikannya berkata, “ kau harus berjanji setia dan bersedia melakukan apa yang aku perintahkan. Karena aku khawatir kau menolaknya.” Kata si budak, “Saya berjanji akan melakukan apa yang anda kehendaki.” Majikannya melanjutkan, “Permintaanku satu, kau harus memotong leherku di suatu saat dan tempat tertentu.” Budak itu berseru, “Apa?! Bagaimana mugkin aku melakukan hal itu?!” Majikannya menegaskan, “Itulah yang kuinginkan.” Budaknya menolak, “Itu tak mungkin aku lakukan!” Tapi majikannya bersikeras, “Kau sudah berjanji padaku. Kau harus melakukannya.”

SOBEKAN HATI


dikutip dari catatan sahabat facebook :

 “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan amal-amal kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan niat kalian.
(shahih Muslim dan lainnya)

Tampan dan cantik rupa tak menjanjikan hati ikut menyertainya dan buruk rupa jangan minder karenanya. Karena kecantikan dan ketampanan hanya ada pada kulit semata. Yang membuat indah bersahabat dan berkerabat adalah elok hati karena ia ikhlas berbagi dan tak sombong serta tinggi hati.

SOBEKAN HATI

Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikit pun di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah.

Tiba-tiba seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan, dan berkata, “Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku?”

Kerumunan orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka. Ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata. Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali.

Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah?

Sunday, November 28

cangkir yang indah

by    : ZizHu DMiy
dikutip dari notes : Chif's Lastchild

 
Sepasang  kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat  cangkir  itu,”  kata  si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat  mereka  mendekati  cangkir  itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima  kasih  untuk  perhatiannya,  perlu  diketahui  bahwa  aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok  tanah liat yang  tidak  berguna.  Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop  ! Aku berteriak,  Tetapi  orang  itu  berkata  “belum  !”  lalu ia mulai menyodok  dan meninjuku  berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku,  tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku  ke  dalam  perapian.  Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”
Akhirnya  ia  mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku  pikir,  selesailah  penderitaanku.  Oh  ternyata  belum. Setelah dingin aku diberikan  kepada  seorang  wanita  muda  dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita  itu  berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan  aku  lagi  ke  perapian  yang  lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan  penyiksaan  ini  !  Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang  ini  tidak  peduli  dengan teriakanku.Ia  terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah  benar-benar  dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku  dekat  kaca.  Aku  melihat  diriku.  Aku  terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya,  karena  di  hadapanku  berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

***
Sahabat,  dalam kehidupan ini adakalanya kita seperti  disuruh berlari, ada kalanya kita seperti digencet permasalahan kehidupan. Tapi sadarlah bahwa lakon-lakon itu merupakan cara Tuhan untuk membuat kita kuat. Hingga cita-cita kita tercapai. Memang pada saat itu tidaklah  menyenangkan,  sakit,  penuh  penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah  satu-satunya  cara  untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan.

“Sahabat,  anggaplah  sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab  Anda tahu bahwa ujian  terhadap  kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Apabila  Anda  sedang  menghadapi  ujian  hidup, jangan kecil hati, karena akhir dari apa yang sedang anda hadapi adalah kenyataan bahwa anda lebih baik, dan makin cantik dalam kehidupan ini.

do'a kematian

by : Ciluy Ivy

Hidupku terlalu keras...
Lelah rasanya...
Andai kematian sudah pasti akan penuh kedamain...
Aku akan berlari kesana....

Hidupku harus tegar...
Tapi apakah tak boleh menangis?
Bulir air mataku sudah berlari melewati gerbangnya... menghempaskan diri di pipi...

Hidupku terlalu keras
Lelah rasanya...
Andai kematian sudah pasti hanya akan tidur saja...
Aku akan berlari kesana...

Hidupku harus kuat...
Tapi apakah tak boleh bersandar?
Pundakku tak akan kuat memikul beban hidup sendiri...

Hiduku terlalu keras...
Lelah rasanya...
Andai kematian tanpa ada persaksian...
Aku akan berlari kesana...
Tuhan... andai kemtian telah pasti lebih baik untukku...
Berikan dengan caramu untukku...

Terara, 21 – 08 – 2009
Jam 19.31

elegi

entah apa yang bisa dikatakan..
seorang anak hanya ingin lebih merasa menjadi seorang anak yang bisa merasa ada persaan sayang yang ada...
bukan orang tua tak sayang,
tapi mungkin tdk tahu bagaimana cara membagikan buat sang anak..

entah...

mungkin permasalahan yang ada sudah menimbun rasa itu, sangat dalam hingga tak terlihat, tak bisa dirasa oleh sang anak...
entah siapa yang harus lebih berempati, sorang anak terhadap orang tuanya?
atau orang tua terhadap anaknya?
sang anak hanya bisa menangis, bertanya apa kesalahannya, apa yang bisa diperbuat untuk orang tuanya, apa kasih sayang itu bukan haknya?

entahlah...

dikutip dari catatan  Ciluy Ivy

SOSOK ANGIN BERKABUT



 Lelaki kau kah itu ?
Sosokmu hadir tertiup angin mimpi berkabut...
Tak jelas ku lihat ragamu,
Namun sayup ku dengar suaramu,
” Mim Ta Adam Dzikrullah ”
Kemudian kau berlalu...
Lenyap ... Senyap ...
Sebenarnya, ada makna apa di sana ?

Lelaki kau kah itu ?
Di sini aku menanti wujud nyatamu
Hadir di sampingku...

Sore itu kulihat senja begi...

by : Ciluy Ivy

Friday, November 26

MEMELIHARA LISAN (LIDAH)



المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه
"Orang Muslim adalah orang yang memelihara lisan dan tangannya, dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah".


MEMELIHARA LISAN (LIDAH)

Seharusnya bagi setiap orang yang sudah mukallaf memelihara lidahnya dari
setiap kata, kecuali kata atau ucapan yang jelas ada gunanya.Kapan ditemukan bahwa berkata-kata atau berdiam diri sama saja manfaatnya maka disunatkan untuk tidak berbicara.Sebab kadang-kadang ucapan yang mubah itu tidak dapat direm (distop), sampai melewati batasnya sehingga menjadi ucapan yang makruh atau haram.

Dari Abu Musa Al Asy "Aku bertanya kepada Rosululloh saw., ? wahai Rosululloh, siapa diantara
kaum muslimin yang paling afdhol?? Rosululloh bersabda, "Orang
yang dapat memelihara tangan dan lidahnya". 
(Riwayat Bukhari dan Muslim )

Dari Sahl bin Sa'ad ra. dari Rosululloh saw. :
"Barangsiapa dapat memelihara sesuatu yang ada antara dua tulang rahangnya (yakni mulut) 
dan sesuatu yang ada antara dua kakinya (yakni kehormatannya)
karena (syari'at yang) ku(bawa) niscaya baginya kujamin masuk sorga."
(Riwayat Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya ia mendengar Nabi saw. :
"Sesungguhnya seorang hamba Alloh yang asal bicara tanpa dipikirkan baik buruknya, dapat tergelincir ke jurang neraka yang dalamnya lebih dari jarak antara masyrik dengan maghrib.
 (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. , dari Nabi saw. :
"Sesungguhnya seorang hamba yang berbicara dengan kalimat yang mendapat ridho dari Alloh, (walaupun) tidak dianggapnya berarti apa yang diutarakannya itu, Alloh akan mengangkatnya beberapa derajat sebab ucapannya itu.dan sesungguhnya seorang hamba yang berbicara dengan kalimat yang dimurkai Alloh Ta?ala (walaupun) tidak diutarakannya dengan suatu maksud yang berarti, Alloh akan menurunkannya ke jahannam dengan sebab ucapannya itu." 
(Riwayat Bukhari)

Dari Sufyan bin Abdullah ra. Ia berkata:
"Aku berkata (kepada Rosululloh), 
"Wahai Rosululloh beritahukan kepadaku suatu perkara yang harus kupegang selalu". 
Ia bersabda, "Ucapkanlah, Rabbiyallooh, (Tuhanku adalah Alloh), kemudian istiqomah (pertahankalah) pendirian itu".
Aku berkata lagi, 
"Wahai Rosululloh, apakah yang sangat ditakutkan bagiku
" Maka Rosululloh saw. Mengambil lidahnya sendiri kemudian ia bersabda,"Inilah dia". 
 (Riwayat Tirmidzi, An Nasa'i dan Ibnu Majah, Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata, Rosululloh saw. Bersabda:
"Jangan banyak berbicara selain dari mengingat (dzikir) kepada Alloh.Sebab banyak bicara selain dari menyebut nama Alloh (dzikrulloh) mengeraskan hati.Dan sesungguhnya orang yang jauh dari Alloh Ta'ala ialah (orang yang berhati keras).
(Riwayat Tirmidzi)

Dari Abu Sa'id Al Khudri ra. dari Nabi saw. :
"Apabila anak Adam (seorang manusia) sudah berada pada waktu pagi, -karena semua anggota badan menganggap lidah sebagai anggota yang hina-, maka mereka berkata kepadanya: -(wahai lidah) taqwalah kepada Alloh (selama kau) berada pada kami, karena kami hanya mendapat akibat daripadamu.Jika kamu lurus kamipun menjadi lurus dan jika kamu bengkok kami pun menjadi bengkok."
(Riwayat Tirmidzi).